Table of contents
Pernahkah kamu mengganti URL sebuah halaman website dan khawatir pengunjung akan kesasar? Atau mungkin ingin mengalihkan traffic dari domain lama ke yang baru tanpa kehilangan peringkat SEO? Di sinilah fitur redirect di cPanel berperan penting. Artikel ini akan memandu kamu memahami dan mengatur redirect di cPanel dengan mudah dan tepat.
Panduan Setting Redirect di cPanel
Sebelum kita mulai, pastikan kamu sudah memiliki akses ke akun cPanel dari layanan hosting-mu, seperti IDwebhost. Redirect di cPanel dapat dilakukan tanpa perlu mengutak-atik kode, jadi kamu tidak perlu khawatir jika belum familiar dengan teknis server.
Berikut langkah-langkah lengkapnya:
Langkah 1. Login ke cPanel
Masuk ke akun cPanel kamu. Biasanya, informasi login sudah dikirim melalui email saat pertama kali mendaftar layanan hosting. Kalau kamu lupa, coba cek kembali email dari IDwebhost.
Langkah 2. Cari Fitur “Redirects”
Setelah berhasil masuk ke halaman utama cPanel, cari fitur bernama Redirects. Kamu bisa mencarinya lewat kolom pencarian di bagian atas halaman, atau scroll ke bagian Domains, lalu klik ikon Redirects.
Setelah masuk ke halaman Redirect, kamu akan menemukan bagian Domain Information, yang berisi informasi domain dan opsi pengelolaan lainnya.
Pada bagian Additional Resource, pilih Modify the Redirect. Menu ini digunakan untuk mengubah atau mengatur Redirect domain. Fitur ini sangat berguna jika:
- Kamu ingin mulai mengalihkan domain ke URL lain.
- Ingin mengedit redirect yang sudah ada sebelumnya.
- Perlu menghapus atau mengganti redirect karena URL tujuan berubah.
Langkah 3. Pilih Jenis Redirect
Setelah mengklik menu Modify Redirect, kamu akan diminta memilih jenis redirect yang ingin digunakan. Ada dua opsi utama:
- 301 (Permanent Redirect): Digunakan jika halaman lama sudah tidak akan digunakan lagi. Ini adalah opsi terbaik untuk SEO.
- 302 (Temporary Redirect): Cocok untuk pengalihan sementara, misalnya saat website sedang maintenance atau pengujian.
Tips: Untuk migrasi domain atau pengalihan permanen halaman, selalu gunakan redirect 301 agar peringkat SEO tetap terjaga.
Langkah 4. Masukkan URL Asal dan Tujuan
Langkah selanjutnya adalah mengisi kolom berikut:
- http://(www.)? – Pilih nama domain yang ingin dialihkan.
- Redirects to – Masukkan URL tujuan, yaitu ke mana pengunjung akan dialihkan.
Contoh:
- Dari: https://www.domainlama.com
- Ke: https://www.domainbaru.com
Pastikan kamu mengetikkan alamat dengan benar, lengkap dengan protokol http atau https.
Langkah 5. Centang Wildcard Redirect (Jika Perlu)
Kalau kamu ingin mengalihkan semua file atau halaman dalam direktori tertentu ke lokasi yang sama di domain tujuan, aktifkan Wildcard Redirect.
Contoh skenario:
Jika domain2.com/contoh diarahkan ke domain.com/contoh, maka setiap akses ke folder di domain2 akan otomatis diteruskan ke struktur yang sama di domain baru.
Fitur ini sangat membantu bila kamu memiliki banyak halaman dengan struktur direktori serupa.
Langkah 6. Simpan Pengaturan
Terakhir, klik tombol “Add” untuk menyimpan pengaturan. Redirect kamu akan langsung aktif, dan kamu bisa mencobanya dengan mengakses URL lama untuk memastikan pengalihan berjalan sesuai rencana.
Apa Itu Redirect Domain?
Secara sederhana, redirect domain adalah teknik untuk mengalihkan pengunjung dari satu URL ke URL lain secara otomatis. Ini juga dikenal dengan istilah URL forwarding.
Fitur ini sering digunakan ketika:
- Kamu mengganti domain lama ke domain baru
- Struktur URL diubah karena redesign website
- Ingin menghindari error halaman 404
- Melakukan A/B testing antar halaman
Redirect bisa diarahkan ke halaman apa pun di internet, termasuk ke subdomain atau bahkan situs yang berbeda sama sekali.
Jenis-Jenis Redirect
Meskipun terdengar sederhana, sebenarnya redirect memiliki beberapa jenis, masing-masing dengan fungsinya sendiri. Memahami perbedaannya akan membantumu membuat keputusan yang tepat.
1. Redirect 301 (Permanent)
Redirect ini digunakan ketika URL lama sudah tidak digunakan lagi secara permanen. Mesin pencari akan mengganti indeks URL lama dengan URL baru. Pilihan ini sangat disarankan untuk tujuan SEO karena mempertahankan otoritas domain dan peringkat halaman.
2. Redirect 302 (Temporary)
Jenis ini digunakan untuk pengalihan sementara. Misalnya, saat kamu ingin menampilkan versi sementara dari halaman tertentu, atau selama proses maintenance. Search engine akan tetap menyimpan indeks halaman lama.
3. URL Frame (Masked Redirect)
Berbeda dari dua jenis sebelumnya, URL Frame atau masked redirect akan menampilkan konten dari URL tujuan, tapi alamat URL di browser tetap menunjukkan domain asal. Namun, teknik ini mulai jarang digunakan karena kurang baik untuk SEO dan pengalaman pengguna.
4. Wildcard Redirect
Wildcard redirect sangat berguna jika kamu ingin mengalihkan seluruh isi direktori lama ke struktur yang sama di domain baru. Ini menghemat banyak waktu jika kamu memiliki banyak halaman.
Fungsi Redirect Domain
Mungkin kamu bertanya, “Kenapa harus repot-repot mengatur redirect?” Jawabannya, redirect tidak hanya soal kenyamanan pengguna, tapi juga soal kinerja website secara keseluruhan.
1. Mengarahkan Traffic
Redirect memungkinkan kamu mengarahkan pengunjung dari URL lama yang sudah tidak aktif ke halaman baru yang relevan. Jadi, pengunjung tidak akan mengalami kebingungan atau menemukan halaman kosong.
2. Optimasi SEO
Dengan menggunakan redirect 301, kamu bisa mempertahankan posisi SEO halaman lama dan meneruskannya ke halaman baru. Ini penting untuk menghindari kehilangan traffic organik karena perubahan URL.
3. Manajemen Perubahan Situs
Saat melakukan perubahan besar pada struktur website atau migrasi domain, redirect membantu proses transisi agar tetap mulus — baik untuk pengguna maupun mesin pencari.
4. Menghindari Error 404
Halaman error seperti 404 bisa merusak pengalaman pengguna dan citra situs. Redirect mengurangi risiko ini dengan mengarahkan pengunjung ke halaman yang aktif atau halaman utama.
Kesimpulan
Mengatur redirect di cPanel bukanlah hal yang rumit, dan manfaatnya sangat besar — baik dari sisi SEO, pengalaman pengguna, maupun manajemen konten website. Dengan mengikuti panduan ini, kamu sekarang bisa:
- Memahami jenis-jenis redirect dan kapan menggunakannya
- Mengatur redirect secara langsung di cPanel dengan langkah yang benar
- Memastikan website tetap rapi, terorganisir, dan ramah mesin pencari
Jika kamu pengguna IDwebhost, fitur ini bisa langsung kamu manfaatkan dari dashboard hosting yang sudah kamu miliki. Semoga artikel ini membantumu lebih percaya diri dalam mengelola situs, terutama saat terjadi perubahan besar pada struktur URL.
Punya pertanyaan lanjutan soal redirect atau SEO teknis lainnya? Jangan ragu untuk eksplor lebih lanjut di blog IDwebhost atau hubungi tim support kami. Kami siap bantu!