Table of contents

Pernah membuka website sendiri dan malah disambut pesan “HTTP Error 500”? Tenang, kamu tidak sendirian. Error ini memang cukup sering muncul dan bisa bikin panik, terutama kalau website sedang ramai pengunjung. Artikel ini akan membantu kamu memahami penyebabnya dan cara memperbaikinya langkah demi langkah.

Apa Artinya HTTP Error 500?

HTTP Error 500 adalah salah satu pesan kesalahan umum yang sering ditemui oleh para webmaster atau pengguna WordPress. Biasanya, error ini muncul karena ada masalah di sisi server, bukan karena browser, komputer, atau koneksi internet kamu.

Dengan kata lain, sumber masalahnya berasal dari situs yang sedang kamu buka, bukan dari perangkat kamu sendiri. Error ini bisa muncul dalam beberapa variasi pesan, seperti:

  • 500 Internal Server Error
  • HTTP 500 – Internal Server Error
  • Temporary Error (500)
  • Internal Server Error
  • 500 Error
  • HTTP Error 500

Meskipun tampilannya berbeda-beda, maknanya tetap sama: server mengalami kendala dan tidak bisa memproses permintaan halaman website.

Biasanya, penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari file konfigurasi yang rusak, plugin bermasalah, hingga limit memori server yang tidak cukup. Tapi jangan khawatir, ada beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk memperbaikinya sendiri.

5 Cara Mengatasi HTTP Error 500 di Website Kamu

Berikut adalah lima metode yang paling umum dan terbukti efektif untuk mengatasi HTTP Error 500 di WordPress maupun CMS lain.

#1. Menghapus Cache Browser

Cara paling sederhana tapi sering diabaikan adalah dengan menghapus cache browser. Cache bisa menyimpan versi lama dari website kamu, termasuk halaman error yang sudah tidak relevan.

Coba bersihkan cache dan cookies di browser, lalu buka ulang halaman website. Jika error 500 disebabkan oleh cache yang tersimpan, halaman akan kembali normal.

Namun, jika pesan error masih muncul setelah kamu hapus cache, berarti penyebabnya bukan dari sisi browser. Lanjutkan ke langkah berikutnya.

#2. Reload atau Muat Ulang Halaman

Kedengarannya sepele, tapi memuat ulang (reload) halaman juga bisa jadi solusi cepat. Terkadang, error 500 hanya bersifat sementara karena server sedang overload, misalnya saat traffic sedang tinggi.

Tunggu sekitar satu menit, lalu tekan tombol F5 atau Ctrl + F5 untuk refresh. Kalau kamu beruntung, website akan kembali normal begitu server pulih.

Selama menunggu, kamu juga bisa mencoba membuka halaman lain di website yang sama untuk memastikan apakah error hanya terjadi di satu halaman atau di seluruh situs.

#3. Cek Plugin dan Theme

Di WordPress, plugin dan theme pihak ketiga sering jadi biang kerok munculnya error 500. Biasanya, hal ini terjadi setelah kamu menginstal atau memperbarui plugin tertentu.

Untuk memastikannya, coba nonaktifkan semua plugin melalui File Manager di cPanel atau lewat FTP. Caranya mudah: ubah nama folder plugins menjadi plugins_old, lalu akses kembali situs kamu.

Kalau website kembali normal, berarti ada salah satu plugin yang bermasalah. Kamu bisa mengaktifkan plugin satu per satu untuk menemukan penyebabnya.

Hal yang sama juga berlaku untuk theme, coba ganti sementara ke theme bawaan WordPress seperti Twenty Twenty-Four untuk memastikan apakah masalahnya berasal dari theme yang digunakan.

#4. Menambah Limit Memori PHP

Jika kamu menemukan pesan “HTTP Error 500” saat mengakses dashboard WordPress atau saat mengunggah file ke wp-admin, besar kemungkinan limit memori PHP di server kamu terlalu kecil.

Untuk mengatasinya, kamu bisa menambah limit memori dengan menambahkan baris berikut pada file wp-config.php:

define('WP_MEMORY_LIMIT', '256M');

Langkah ini akan menambah kapasitas memori PHP hingga 256MB. Setelah menyimpan perubahan, coba akses kembali situs kamu. Jika error sudah hilang, artinya masalah memang disebabkan oleh memori yang tidak mencukupi.

Namun, jika kamu masih mengalami kendala, ada kemungkinan konfigurasi server perlu disesuaikan. Kamu bisa menghubungi tim support hosting untuk bantuan teknis lebih lanjut.

#5. Cek File .htaccess

File .htaccess berfungsi untuk mengatur konfigurasi server, seperti redirect, URL rewriting, hingga pengaturan keamanan. Jika file ini rusak atau korup, situs kamu bisa langsung menampilkan error 500.

Langkah mudah untuk memeriksanya:

  1. Masuk ke akun hosting kamu melalui FTP atau File Manager di cPanel.
  2. Temukan file .htaccess di folder utama situs (biasanya di direktori tempat wp-content, wp-admin, dan wp-includes berada).
  3. Ganti nama file tersebut menjadi .htaccess_lama.
  4. Coba buka kembali situs kamu.

Jika website kembali normal, berarti file .htaccess kamu rusak. Untuk membuat file baru, buka Settings > Permalinks di dashboard WordPress, lalu klik Save Changes tanpa mengubah apapun. WordPress akan otomatis membuat file .htaccess baru yang bersih dan berfungsi dengan baik.

Pesan HTTP Error 5xx Lainnya yang Perlu Kamu Ketahui

Selain HTTP Error 500, ada juga beberapa kode error lain dengan awalan angka 5 yang menandakan masalah di sisi server. Mengetahui maknanya bisa membantu kamu mendiagnosis masalah lebih cepat.

  • 501 (Not Implemented)Server tidak memiliki kemampuan untuk memproses permintaan dari pengguna. Biasanya terjadi jika ada fungsi server yang belum diaktifkan.
  • 502 (Bad Gateway)Server yang bertindak sebagai gateway menerima respon yang tidak valid dari server tujuan. Masalah ini bisa terjadi karena kesalahan konfigurasi atau gangguan sementara di jaringan server.
  • 503 (Service Unavailable)Pesan ini menandakan server sedang down atau dalam mode maintenance. Biasanya bersifat sementara dan akan hilang setelah server kembali normal.
  • 504 (Gateway Timeout)Server yang bertindak sebagai proxy tidak menerima respon dari server upstream dalam waktu yang ditentukan. Biasanya terkait dengan koneksi antarserver yang lambat.
  • 505 (HTTP Version Not Supported)Server tidak mendukung versi protokol HTTP yang digunakan oleh browser atau aplikasi yang melakukan permintaan.

Dengan memahami berbagai jenis pesan 5xx ini, kamu bisa lebih cepat menentukan langkah perbaikan yang tepat, tanpa harus menebak-nebak penyebabnya.

Kesimpulan

HTTP Error 500 memang bisa bikin panik, terutama jika kamu tidak tahu dari mana harus mulai memperbaikinya. Tapi dengan lima langkah di atas, mulai dari membersihkan cache, memeriksa plugin dan theme, hingga memperbaiki file .htaccess, kamu bisa mengatasinya dengan cepat tanpa harus langsung memanggil teknisi.

Namun, jika kamu mengelola website bisnis yang harus online 24 jam tanpa gangguan, tentu kamu membutuhkan tim profesional yang siap memantau performa server dan menangani masalah teknis kapan pun.

Nah, di sinilah tim Managed Services dari IDwebhost bisa membantu kamu. Dengan dukungan teknis berpengalaman, monitoring server 24/7, dan optimasi performa website, kamu bisa fokus mengembangkan bisnis, tanpa perlu khawatir soal error 500 lagi.

Butuh bantuan teknis untuk website kamu? Hubungi tim kami dan biarkan ahli kami memastikan situsmu selalu berjalan optimal.