Table of contents

Jika kamu menggunakan plugin All-in-One WP Migration untuk membuat backup website, kamu pasti familiar dengan file .wpress. 

File ini berisi seluruh data website WordPress, termasuk database, themes, plugins, dan konten lainnya. Biasanya, kamu bisa merestore file .wpress dengan mudah menggunakan plugin yang sama. 

Namun, ada kalanya metode otomatis ini gagal, sehingga kamu perlu melakukan restore secara manual.

Artikel ini akan membahas cara restore file .wpress secara manual, mulai dari memahami apa itu file .wpress, alasan kamu perlu melakukan restore manual, hingga persiapan sebelum memulai prosesnya.

Apa Itu File .wpress?

File .wpress adalah format file yang digunakan oleh plugin All-in-One WP Migration untuk menyimpan backup WordPress. 

File ini bersifat kompresi, artinya semua data website dikemas menjadi satu file yang bisa dengan mudah disimpan atau dipindahkan.

Di dalam file .wpress, terdapat beberapa komponen utama:

  • Database WordPress: Berisi semua data penting, seperti post, pages, comments, dan konfigurasi lainnya.
  • Folder wp-content: Menyimpan themes, plugins, dan uploads (gambar, video, dan file lain yang diunggah ke website).
  • File konfigurasi: Seperti .htaccess dan wp-config.php, yang membantu WordPress berjalan dengan baik.

Biasanya, kamu hanya perlu mengunggah file .wpress melalui plugin All-in-One WP Migration untuk melakukan restore. Tapi, jika ada kendala seperti file terlalu besar atau terjadi error, maka proses manual menjadi solusi alternatif.

Mengapa Perlu Restore File .wpress?

Ada beberapa alasan mengapa kamu perlu merestore file .wpress secara manual:

1. Ukuran File Terlalu Besar

Banyak layanan hosting membatasi ukuran unggahan file, sehingga jika file .wpress terlalu besar (misalnya di atas 100MB), kamu mungkin mengalami kegagalan saat mengimpornya langsung. 

Kendala ini sering kali disebabkan oleh batasan timeout atau kapasitas unggahan yang diterapkan oleh penyedia hosting.

2. Kesalahan pada Plugin

Plugin All-in-One WP Migration terkadang mengalami masalah saat restore, seperti gagal membaca file atau terjadi konflik dengan plugin lain. Hal ini bisa menyebabkan proses pemulihan tidak berjalan dengan baik.

4. Masalah pada Website Setelah Restore Otomatis

Jika setelah restore menggunakan plugin website mengalami error atau tidak berjalan dengan baik, melakukan restore manual bisa membantu memastikan semua file dan database kembali pada tempatnya dengan benar.

5. Tidak Bisa Mengakses WordPress

Jika website mengalami masalah serius hingga kamu tidak bisa masuk ke dashboard WordPress, satu-satunya cara untuk memulihkannya adalah dengan melakukan restore secara manual langsung melalui hosting atau server.

6. Pemulihan Setelah Serangan Hacker

Jika website terkena serangan hacker, melakukan restore dari backup .wpress bisa menjadi solusi untuk mengembalikan website ke kondisi sebelumnya sebelum diretas.

Cara Ekspor WordPress dengan Plugin All in One WP Migration

Langkah 1: Masuk ke dashboard WordPress melalui wp-admin, lalu buka menu Plugin > Add New.

Langkah 2: Cari plugin All in One WP Migration dengan mengetik namanya di kolom pencarian. Klik Install Now, lalu aktifkan plugin tersebut.

Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress

Langkah 3: Setelah aktif, buka menu All in One WP Migration > Export. Pilih opsi Export To File.

Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress

Langkah 4: Plugin akan membuat backup dalam bentuk tautan. Klik tautan tersebut untuk mengunduh backup ke komputer.

Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress

Cara Extract File .wpress Menggunakan NodeJS

Untuk mengekstrak arsip .wpress secara manual dengan NodeJS, ikuti langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Pastikan perangkat kamu sudah terinstal NodeJS. Jika belum, unduh installer-nya dari situs resmi NodeJS, pilih versi "Recommended", lalu selesaikan proses instalasi.

Langkah 2: Buka Command Prompt (CMD) di Windows, kemudian pindah ke direktori tempat file .wpress tersimpan. Jika file ada di folder Downloads, gunakan perintah berikut:

cd Downloads

Langkah 3: Jalankan perintah berikut untuk mengekstrak file .wpress:

npx wpress-extract namafile.wpress

Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress

Langkah 4: Tunggu hingga proses ekstraksi selesai. Setelah itu, periksa direktori hasil ekstrak untuk memastikan file sudah berhasil diekstrak.

Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress

Cara Restore File .wpress di Hosting atau Domain Baru

Jika kamu ingin memulihkan website WordPress dari backup file .wpress, ikuti langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Install WordPress di Hosting Baru

  • Masuk ke cPanel hosting kamu.
  • Install WordPress menggunakan Softaculous atau WordPress Toolkit.

Langkah 2: Hapus File di Folder wp-content

  • Setelah WordPress terpasang, buka File Manager di cPanel.
  • Masuk ke folder wp-content dan hapus semua isinya.
Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress

Langkah 3: Upload Folder dari File .wpress

  • Ekstrak file .wpress yang telah kamu backup.
  • Ambil folder hasil ekstrak tersebut dan buat arsip baru dalam format .zip.
  • Unggah arsip .zip ke folder wp-content, lalu ekstrak isinya.
Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress
Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress

Langkah 4: Periksa dan Sesuaikan Database

  • Kembali ke direktori public_html dan buka file wp-config.php.
  • Catat nama database yang digunakan.
Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress
  • Buka phpMyAdmin dari cPanel, pilih database yang sesuai, lalu hapus semua isi tabelnya.
Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress
Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress

Langkah 5: Import Database

  • Masuk ke folder wp-content/sql dari hasil ekstraksi file .wpress.
  • Import file .sql ke dalam database melalui phpMyAdmin.
Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress

Langkah 6: Sesuaikan Prefix Database

  • Buka kembali file wp-config.php.
  • Sesuaikan table prefix dengan SERVMASK_PREFIX_ yang sesuai dengan database yang telah di-import.
Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress
Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress

Langkah 7: Perbaiki Pengaturan Theme

  • Buka tabel options di phpMyAdmin.
  • Ubah kolom template dan stylesheet sesuai dengan theme yang digunakan pada website sebelumnya.
Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress

Langkah 8: Uji Coba Website

  • Akses domain atau website kamu melalui browser.
  • Jika website tampil dengan baik, maka proses migrasi telah berhasil.

Sekarang, website WordPress kamu sudah kembali seperti semula di domain atau hosting yang baru! 

Cara Restore File .wpress secara Manual di WordPress

Alternatif Restore File .wpress Tanpa Plugin

Jika kamu tidak ingin menggunakan plugin tambahan atau menghadapi kendala dalam menginstal All-in-One WP Migration, ada metode lain yang bisa dicoba. Berikut beberapa cara alternatif yang bisa digunakan untuk merestore file backup .wpress:

1. Menggunakan FTP atau SFTP

  • Unduh dan instal FTP client seperti FileZilla.
  • Hubungkan ke server dengan memasukkan informasi hosting (server, username, password, dan port).
  • Unggah folder hasil ekstraksi backup .wpress ke direktori public_html atau sesuai konfigurasi WordPress sebelumnya.

2. Memanfaatkan SSH untuk Transfer File Lebih Cepat

  • Jika hosting kamu mendukung akses SSH, gunakan perintah scp atau rsync untuk menyalin file langsung ke server.
  • Pastikan izin folder dan file sudah disesuaikan dengan perintah chmod agar WordPress dapat berjalan dengan baik.

3. Restore Langsung melalui Database Hosting

  • Jika hanya database yang perlu dipulihkan, gunakan phpMyAdmin atau MySQL command-line untuk mengimpor file .sql.
  • Pastikan kredensial database sudah dikonfigurasi di file wp-config.php.

Dengan metode ini, kamu bisa tetap melakukan restore tanpa perlu mengandalkan plugin tertentu.

Kesimpulan

Restore file .wpress secara manual memang membutuhkan langkah tambahan dibandingkan metode otomatis, tetapi bisa menjadi solusi terbaik ketika menghadapi kendala seperti file berukuran besar, error pada plugin, atau website yang tidak bisa diakses. 

Dengan memahami cara ekstraksi, pengunggahan, serta konfigurasi database, kamu bisa memastikan website kembali berjalan dengan normal. 

Jika ingin proses yang lebih mudah dan cepat, pastikan kamu menggunakan layanan hosting yang mendukung pemulihan data dengan baik, seperti IDwebhost.