Table of contents
Backup data itu penting, apalagi kalau kamu punya website yang aktif dan terus berkembang. Nah, tutorial ini akan memandu kamu secara lengkap tentang cara membuat backup data di cPanel, mulai dari penjelasan dasar sampai praktik langsung. Yuk, pastikan datamu selalu aman dan siap dipulihkan kapan pun dibutuhkan!
Apa Itu Backup Data di cPanel?
Backup data di cPanel adalah proses membuat salinan (copy) dari seluruh atau sebagian elemen website yang ada di akun hosting kamu.
Tujuan utamanya? Supaya kamu bisa mengembalikan kondisi website ke titik tertentu kalau sewaktu-waktu terjadi masalah, seperti error sistem, serangan siber, atau kesalahan update.
Contoh analoginya, kamu pakai HP Android, lalu semua kontak otomatis tersimpan di akun Google. Ketika HP hilang, kamu cukup login lagi dan semua data kembali. Backup di cPanel juga bekerja dengan prinsip yang sama — data kamu bisa dipulihkan kapan saja selama ada salinannya.
Kalau kamu menjalankan website bisnis, blog pribadi, atau toko online, backup bukan lagi pilihan tambahan. Itu keharusan. Jadi, pertanyaannya bukan perlu atau tidak, tapi seberapa sering kamu melakukannya?
Langkah-Langkah Cara Backup Data di cPanel
Sekarang kita masuk ke bagian inti: bagaimana cara membuat backup data di cPanel dengan cara yang aman dan praktis? Ikuti langkah-langkah berikut ini, ya:
Langkah 1: Login ke cPanel Hosting Kamu
Pertama, akses akun cPanel kamu lewat browser. Biasanya URL-nya berupa namadomainkamu.com/cpanel.
Masukkan username dan password yang kamu terima saat membeli layanan hosting dari IDwebhost. Kalau lupa, kamu bisa cek kembali di email konfirmasi atau hubungi tim support kami.
Langkah 2: Masuk ke Menu Backup Wizard
Setelah berhasil login, scroll ke bagian “Files” lalu klik Backup Wizard.
Ini adalah tool bawaan cPanel yang dirancang khusus untuk mempermudah proses backup, baik full maupun partial, dengan antarmuka yang user-friendly.
Langkah 3: Pilih Jenis Backup: Full atau Partial
Di sini kamu akan diberi dua pilihan:
- Full Backup: Backup seluruh akun hosting — termasuk file website, database MySQL, email, dan konfigurasi.
- Partial Backup: Hanya backup bagian tertentu saja. Misalnya hanya folder home directory, database tertentu, atau email.
Langkah 4: Tentukan Lokasi Backup
Kamu bisa memilih lokasi penyimpanan file backup. Opsi default-nya adalah Home Directory, tapi disarankan untuk segera mengunduh file tersebut dan menyimpannya di perangkat lokal atau di layanan cloud seperti Google Drive agar lebih aman.
Langkah 5: Unduh dan Simpan File Backup
Setelah proses selesai, sistem akan menyediakan link untuk download. Klik dan simpan file-nya di tempat yang mudah kamu akses.
Sebaiknya beri nama file sesuai tanggal backup supaya gampang dicari kalau sewaktu-waktu dibutuhkan.
Mengenal Menu Backup Data di cPanel: Full vs Partial
Sebelum memutuskan strategi backup yang cocok buat website kamu, penting untuk memahami fungsi dari masing-masing menu backup di cPanel. Ada dua opsi utama yang bisa kamu pilih: Full Backup dan Partial Backup, dan keduanya punya peran yang berbeda.
Full Backup
Full backup artinya kamu membuat salinan utuh dari seluruh akun hosting kamu. Ini termasuk:
- Semua file website, seperti HTML, CSS, JavaScript, gambar, dan media lain yang membentuk tampilan dan fungsi situs.
- Database, tempat semua data dinamis website disimpan—misalnya postingan, data pengguna, halaman, dan komentar.
- Pengaturan server dan konfigurasi email, termasuk akun dan isi email.
- Plugin, tema, dan skrip yang kamu pasang, terutama jika pakai CMS seperti WordPress.
Full backup paling cocok dilakukan saat kamu ingin pindah hosting, akan melakukan perubahan besar, atau ingin cadangan rutin yang benar-benar lengkap. Tapi perlu diingat, file backup jenis ini biasanya besar dan butuh waktu lebih lama untuk diproses.
Partial Backup
Kalau kamu hanya ingin backup sebagian data saja, partial backup adalah solusinya. Tersedia tiga jenis:
- Home Directory Backup: hanya folder dan file utama website.
- Database Backup: hanya bagian database-nya.
- Email Backup: khusus akun dan isi email.
Partial backup sangat berguna kalau kamu sering update konten atau hanya butuh backup cepat untuk bagian tertentu. Selain lebih ringan, jenis backup ini juga lebih hemat ruang penyimpanan dan cocok untuk cadangan harian.
Full vs Partial Backup: Mana yang Lebih Cocok Buat Kamu?
Kalau kamu bertanya, “Lebih baik full atau partial backup?” jawabannya sebenarnya tidak bisa disamaratakan untuk semua orang. Karena kebutuhan setiap website itu beda-beda, begitu juga strategi backup-nya.
Tapi biar kamu bisa ambil keputusan yang tepat, mari kita bahas beberapa perbedaannya di tabel berikut ini:
Pada akhirnya, kamu yang paling tahu kebutuhan dan pola kerja website kamu. Jadi, pilihlah strategi backup yang paling masuk akal dan efisien untuk kondisi kamu saat ini—yang penting konsisten dan teratur.
Kenapa Backup Data itu Penting?
Sering dianggap sepele, padahal backup bisa menyelamatkan kamu dari kerugian besar. Berikut beberapa alasannya:
Pemulihan Cepat
Pernah kehilangan data penting karena update gagal? Dengan backup, kamu cukup restore versi sebelumnya dan website langsung pulih. Tanpa harus panik atau membuat ulang dari nol.
Proteksi dari Serangan Siber
Malware bisa menyusup tanpa disadari. Beberapa bahkan “tidur” di sistem sebelum aktif. Dengan backup berkala, kamu bisa mengembalikan kondisi website ke sebelum infeksi terjadi.
Hemat Biaya Pemulihan
Layanan pemulihan data itu mahal, terutama kalau sudah menyangkut server atau database besar. Backup mandiri lewat cPanel bisa menghindarkan kamu dari biaya tak terduga tersebut.
Tips Tambahan Agar Backup Lebih Aman dan Efisien
Backup saja tidak cukup—yang lebih penting adalah bagaimana kamu mengelolanya. Berikut beberapa tips praktis agar backup kamu benar-benar bisa diandalkan saat dibutuhkan:
- Gunakan nama file yang menyertakan tanggal
Ini penting supaya kamu tidak bingung membedakan versi backup. Misalnya: backup-juni-2025.zip akan jauh lebih mudah dilacak daripada backup1.zip. - Simpan salinan di lokasi berbeda
Jangan cuma andalkan penyimpanan di server. Sebaiknya, simpan juga di perangkat lokal dan layanan cloud seperti Google Drive atau Dropbox sebagai cadangan ganda. - Aktifkan fitur backup otomatis
Kalau cPanel atau layanan hosting kamu menyediakan opsi ini, manfaatkan. Backup terjadwal mengurangi risiko lupa. - Cek hasil backup secara rutin
Jangan sampai kamu merasa aman, tapi ternyata file backup-nya corrupt. Lakukan tes restore secara berkala. - Manfaatkan fitur backup dari IDwebhost
Sebagai lapisan perlindungan tambahan, IDwebhost menyediakan opsi backup otomatis yang bisa kamu aktifkan lewat dashboard hosting.
Kesimpulan
Backup data di cPanel itu bukan hal rumit, tapi berdampak besar. Dengan mengikuti cara membuat backup data di cPanel seperti di atas, kamu bisa tidur lebih nyenyak — tahu bahwa website kamu aman dari berbagai risiko kehilangan data.
Kamu bisa pilih full atau partial backup, tergantung kebutuhan. Yang jelas, lakukan secara rutin dan simpan dengan rapi. Karena sekali data hilang tanpa backup, yang ada hanya penyesalan.
Mulai sekarang, yuk jadikan backup sebagai bagian dari rutinitas pengelolaan website kamu!